Mengatasi Keterpencilan

Pembangunan Jembatan Gantung guna membuka jalur akses ke dusun Manyampa

Mengurai Benang Kusut

Telah ditemukan permasalahan adanya indikasi penyalahgunaan dana BLM dalam kegiatan UEP dan SPP oleh pengurus UPK di Kecamatan Liukang Tupabbiring

Sunatan Massal

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, mengelola dana perguliran Rp.1.097.605.000. Pada Tahun Buku 2012 memperoleh surplus Rp.89.855.000.

57 Jam Mengarungi Perairan Makassar

Perjalanan Ke Pulau terluar Kabupaten Pangkep

Senin, 10 Maret 2014

Serba-Serbi Musrenbang

KECAMATAN BALOCCI

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Balocci Tahun Anggara 2015 dan Penetapan Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan  TA. 2014.

Thema : “Mendorong Partisipasi Aktif Kelembagaan Masyarakat menuju Kecamatan Balocci yang Unggul, Mandiri, di Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Darat”
Dilaksanakan 25 April 2014, dibuka Bupati Pangkep, dihadiri Ketua DPRD, Sekda, Pimpinan SKPD se Kabupaten Pangkep.
Agenda PNPM-MPd
Perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan  T.A. 2014 dan 2015 diintegraskan dalam Musrenbang Reguler Desa dan Kecamatan. Pada Musrenbang Kecamatan ditetapkan pendanaan kegiatan Tahun Anggaran 2014 dan Prioritas Usulan Desa yang akam diusulkan ke PNPM-MPd TA. 2015.
Penetapan Pendanaan TA.2014
1)   Jalan Rabat Beton 866  m , Desa Tompobulu  Rp.310.565.300. 
2) Jembatan Tani Gelagar Besi 2,5 x 12 m Rp.80.399.000. dan Irigasi 400 m         Rp.243.237.800.Kel. Balleangin.
3)   Drainase 925 m Rp.215.797.900. Kel Kassi. Total alokasi Rp.850.000.000..

"Merubah Pangkep lebih baik ke depan adalah merubah dan memperkuat perencanaan di sector pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk menopang peningkatan ekonomi masyarakat. Tidak sinerginya perencanaan partisipatif dari bawah dengan perencanaan dari atas adalah karena pelaku pemerintahan mulai dari desa, kecamatan dan SKPD kurang mensosialisasikan program pemerintah di level desa" (Bupati Pangkep)

"Realisasi perencanaan partisipatif hasil Musrenbang yang didanai APBD, sudah ada peningkatan dari 12% menjadi 14%. Mudah-mudahan TA. 2015 dapat mencapai 20%. Bappeda dan BPMD memprogramkan Pelatihan Sistem Perencanaan di tingkat desa/kelurahan" (Camat Balocci)

KECAMATAN BUNGORO


Pra Musrenbang Kecamatan , Tim Perumus sudah merumuskan perencanaan prioritas. Walaupun prioritas tidak mutlak harus terdanai oleh karena keterbatasan anggaran.  Pada TA. 2013 ada 214 prioritas perencanaan desa/kelurahan di Kecamatan Bungoro,  116 berhasil direalisasikan dari anggaran APBD atau melebihi 50%. Mudah-mudahan TA. 2014 dapat lebih meningkat lagi. Demikian Camat Bungoro, Dra. Andi Hermin, M.Si mengantar acara Musrenbang

Siapa bilang Musrenbang Desa/Kecamatan tidak ada mamfaatnya. Hasilnya sangat luar biasa. Lebih dari 50% perencanaan partisipatif hasil musrenbang terealisasi APBD melalui SKPD. APBD kita tahun ini Rp.1,38 Triliun dan belanja langsung sudah naik menjadi 40%, sehingga memungkinkan dapat lebih banyak merealisasikan hasil musrenbang. Papar Ketua DPRD Pangkep


Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid, SE dalam arahannya, Kewajiban Pemda adalah menyusun program yang berpihak kepada masyarakat. , tegasnya. Merespon hasil-hasil musrenbang seperti ini, tidak dapat dipungkiri adanya keterlibatan anggota DPR  dan SKPD. Layaknya juga program prioritas dari bawah adalah yang mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Untuk mendorong sector perikanan laut dan peternakan, Pemda memprogram 4000 ribu mesin katinting di kepulauan dan 1000 ekor ternak sapi di daratan
Musrenbang Kecamatan Bungoro dilaksanakan 26 Februari 2014 di Rumah Makan Mattampa.


  
KEC. LIUKANG KALMAS DAN LIUKANG TANGAYA


Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan  Liukang Kalmas dan
Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep dilaksanakan bersamaan pada tanggal 20  Februari 2014  di Hotel Grand  Palace, Makassar. Musrenbang dihadiri oleh Wakil Bupati Pangkep  Rahman Assegaf, Asisten I Andi Nadir, Anggota DPRD dapil 4, para SKPD serta Camat dan Muspika kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya.

  PEMBERIAN PIALA PENGHARGAAN
Pemerintah Kecamatan Liukang Kalmas memberikan penghargaan kepada desa yang memiliki prestasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan TA. 2013, berturut-turu  dari kiri :
Kategori Progres tercepat :  Diraih oleh Desa Doang2an Lompo
Kategiri Partisipasi masyarakat dan Pemerintah setempay, di raih oleh  Kelurahan Kalu-kalukuan
Kategori  Pengendalian Pemerintah Desa dalam pengembalian SPP diraih oleh Desa Pammas
Piala penghargaan disehkan oleh H. Muh. Kadri, anggota DPRD Pangkep



Yang Pertamakali  dalam  Musrenbang Kecamatan Tahun ini

Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan di Kabupaten Pangkep Tahun ini menjadi agenda wjib diikuti oleh Bupati. Alasannya silaturrahmi, mendengarkan langsung kebutuhan perencanaan masyarakat dan mensosialisasikan program-program andalan Pemda. Jadwal Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan menyesuaikan jadwal Bupati.
Akibatnya, agenda awal yang dijadwalkan  musrenbang Kecamatan bayak tertunda, sehingga tertunda juga Penetapan Dana TA. 2014 yang diintegrasikan dengan Musrenbang Kecamatan

Faskab PNPM Mandiri Perdesaan diberikan kesempatan memberikan pemikiran mensenergikan PKD, RPJMDes, dan RKPDes dengan visi-misi kabuten Faskab juga berkesempatan melaporkan capaian alokasi anggaran dan hasil-hasil pembangunannya di Kecamatan Balocci.
Di beberapa kecamatan, Fasilitator Kecamatan dilibatkan mendampingi penyusunan draft RKPDes untuk disahkan di Musrenbang Desa.  
Bahkan Fasilitator Kecamatan  menjdi Tim Perumus Prioritas Perencanaan pada Pra Musrenbang Kecamatan.


Di Kecamatan Balocci dan Kecamatan Bungoro, Ketua BKAD tampil bersama Ketua LPM dan Bappeda memandu diskusi perencanaan bersama SKPD,  wakil-wakil desa dan tokoh masyarakat.
BKAD juga membacakan draft alokasi dana desa PNPM-MPd TA.2014 dan memandu diskusi  untuk ditetapkan


Pada Kelompok Kita Belajar Proses

Kelompok SPP Sipakainga Minasate'ne

Hadma, ibu rumah tangga, 38 tahun, mengikuti Sosialisasi pada Musyawarah Desa Sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan  tahun 2009, di Kelurahan Minasa Te’ne, Kecamatan Minasa Te’ne.
Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh Fasilitar Kecamatan, bahwa PNPM Mandiri Perdesaan memberi ruang kepada kaum perempuan, terutama rumah tangga miskim yang memiliki usaha produktif  kecil-kecilan untuk mendapatkan pinjamaan modal usaha melalui kelompok simpan pinjam. Hadma kemudian mulai menggalang anggota layaknya sebagaimana mau membentuk kelompok arisan. Mencari teman seprofesi yang kurang mampu, memliki tujuan yang sama, saling percaya, saling membantu untuk membentuk kelompok SPP.  

Undang Fasilitator
Setelah menemukan 10 orang  yang saling percaya  dan sepakat membentuk kelompok, maka difasilitasi oleh KPMD mengundang Fasilitator Kecamatan memberikan pembimbingan dan pembinaan  pencapaian syarat-syarat sebuah kelompok SPP yang baik, seperti nama kelompok, adanya pengurus yang dipilih langsung oleh anggota, aturan kelompok,aturan simpanan dan pinjaman serta didukung oleh administrasi yang teratur seperti daftar anggota, buku simpanan, buku pinjaman dan lain-lain.
Hadma kemudian mengorganisir forumnya bersama dengan anggota-anggotanya menyepakati nama kelompok, menetapkan uang pangkal, menetapkan simpanan bulanan dan atran-aturan sederhana kelompok lainnya. Mereka sepakat memberi nama kelompoknya “SIPAKAINGA” (saling mengingatkan) dan menetapkan pengurusnya. Hadma sendiri terpilih sebagai ketua kelompok.
Kelompok “Sipakainga” pertamakali mendapatkan alokasi pinjaman regular TA. 2010 sebesar Rp.10.000.000. atau Rp.1.000.000/anggota.

Perkembangan Pinjaman
Kelompok Sipakainga sudah mendapatkan perguliran : Tahun 2011,  Rp.26.000.000. Tahun 2012,  Rp.39.000.000 dan Tahun 2013, Rp.52.000.000. Total alokasi pinjaman sebesar Rp.127.000.000. Pinjaman I 1 juta, pinjaman II 2 juta, pinjaman III 3 juta dan pinjmana IV 4 juta/anggota.
Selama menerima perguliran kelompok ini belum pernah menunggak pengembalian angsuran  di UPK.



Perkembangan Usaha
Hadma dan teman-temannya memamfaatkan pinjaman SPP ini mengembangkan ushanya masing-masing.  Marlina, 30 tahun misalnya mengembangkan   tabung gas elpiji 3 kg dan Kios Sembako. Sadaria, 40 th mengembangkan usaha produksi gorden dan jahitan. Verawati, 35 th mengembangkan jualan asesoris , tas, dompet dan pakaian jadi bahkan membantu usaha suaminya sebagai Jasa servise elektonik. Hadma sendiri mengembangkan usaha kios dan usaha cicilan alat rumah tangga. Mereka merasakan adanya peningkatan pendapatan karena sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka. Tahun ini menerapkan tabungan kelompok mempersiapkan diri menuju kelompok eksekuting. 


PEMBELAJARAN
Kelompok yang lahir dari proses  kesadaran atas kebutuhan sendiri, proses pembentukannya benar, proses pendampingan dan verifikasi yang matang adalah merupakan jaminan keberhasilan mencapai tujuan (syaf)





(Nureni/Syafruddin)