Minggu, 15 September 2013

Mengatasi Keterpencilan

Dusun Manyampa, Desa Bantingmurung, Kecamatan Tondong  Tallasa, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, adalah sebuah dusun terpencil, terletak kurang lebih 5 Km ke arah timur ibukota kecamatan. Di dusun ini sangat kurang prasarana dasar yang mendukung kegiatan perekonomian masyarakat.
Dusun ini merupakan penghasil pertanian seperti; sayur-sayuran, kacang tanah, jagung, padi-padian., dll. Kurang lebih 80 KK penduduk dusun ini setiap tahun  berhadapan dengan masalah, terutama pada musim hujan, mereka kesulitan  mengangkut dan memasarkan hasil produksi pertanian. Kesulitan mendapatkan   kebutuhan sehari-hari. Anak-anak sekolah juga sulit akses kesekolah, karena sebuah sungai aliran deras selebar 30 meter yang membelah dusun tersebut.

Proses
Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, masyarakat bergotong royong membuat sebuah titian bambu sepanjang 30 meter dengan ketinggian 8 meter dari dasar sungai, Titian ini adalah satu-satunya  sarana yang dapat digunakan  menyebrangkan hasil-hsil pertanian dan juga digunakan  anak-anak sekolah dasar akses ke sekolah. Titian alternatif ini  tetap tidak efektif. Pada musim hujan tidak dapat dimanfaatkan dan tidak bertahan lama karena  hanyut terbawa air deras.  Usulan masyarakat kepada PNPM-Mandiri Perdesaan  untuk membangun sebuah jembatan kayu sudah 2 kali ditolak oleh Tim verifikasi karena pertimbangan teknis. Bentang panjang jembatan  melebihi toleransi yang direkomendasikan PTO. PNPM-MPd..
Di awal tahun 2011, lalu. KPMD  Bantimurung bersama dengan Kepala Dusun Manyampa fasilitasi musyawarah dusun, mengundang Fasilitator Kecamatan (FK dan FT) membicarakan solusi pemecahan masalah kesulitan masyarakat terkait dengan  akses transportasi tersebut. Sebuah gagasan cemerlang yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah membangun sebuah “Jembatan Gantung”.

Fasilitator Kecamatan (FK/FT) menindaklanjuti hasil kesepakatan masyarakat dengan memfasilitasi tahapan selanjutnya. Termasuk memberikan penguatan kepada wakil-wakil dusun  mengawal gagasan tersebut sehingga menjadi prioritas pada  MD Perencanaan dan MAD Perencanaan TA. 2011. Pada MAD Penetapan, dusun ini mendapatkan  alokasi dana .  pembangunan Jembatan gantung . Awal Januari 2011 sudah  MDST dan mulai dimanfaatkan oleh masyarakat.
Gambar Sebelum Jembatan Gantung Dibangun

Output
 Terwujudnya impian masyarakat membangun sebuah jembatan gantung berukuran 35 x 2 meter dengan menggunakan dana PNPM-MPd Rp,177,263,300,  dan swadaya masyarakat Rp.10.000.000 ini, maka terjadi perubahan dalam aktifias sehari-hari masyarakat, seperti :
Kl. 80 KK petani sawah dan kebun sudah bisa mengangkut hasil pertanian dengan menggunakan kenderaan roda dua. Sebelumya mereka bersusah payah memikul hasil pertaniannya melewati titian bambu.
Pemasaran hasil produksi pertanian, seperti sayur-sayuran, jagung, beras, ubi-ubian dll lebih lancar setiap saat dibutuhkan
Kurang lebih 40 anak-anak sekolah dasar dapat dengan mudah akses ke sekolah, Sebelumnya menggunakan titian bambu sepanjang 30 meter dengan ketinggian 8 meter dari dasar sungai yang rapuh dan membahayakan.

Outcome :
Dengan dimanfaatkannya hasil pembangunan Jembatan Gantung yang didanai oleh PNPM-Mandiri Perdesaan TA. 2011 ini, memberikan dampak positif sebagai berikut :
Sebelumnya didusun ini hanya ada satu kendaraan bermotor roda dua. Sekarang tidak kurang dari belasan masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor roda dua. Dimanfaatkan untuk mengangkut dan memasarkan hasil produksi pertanian dan ojek. Sangat mendukung meningkatkan pendapatan mereka
Anak-anak yang tamat SD sudah dapat melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan, karena transportasi sudah lancar
Kegiatan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar yang ada di dusun ini semakin lancar, karena sudah sangat memudahkan oleh anak-anak sekolah dan guru-guru akses ke sekolah
Pedagang pagandeng lancar setiap hari menjual kebutuhan penduduk dan membeli hasil pertanian
Ojek juga sudah lancar setiap hari ke dusun tersebut
Gambar Setelah Jembatan Gantung Dibangun
  
Pembelajaran
Impian dan upaya yang dibarengi dengan keikhlasan, dan kerja keras, ternyata bisa tonji terwujud, walaupun dengan anggaran minim", tutur PJOKab, Dra. Sukmawati Jamal, M.Si., dalam sambutannya pada MDST tersebut.
Ketua RK Manyampa, Syarifuddin, yang dimintai tanggapannya mengatakan, “Jembatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebelum ada jembatan hanya ada 1 (Satu) sepeda motor, itupun diparkir di seberang sungai, tapi setelah jembatan ini selesai sudah  belasan  orang yang membeli sepeda motor,” lanjut Pak RK.


P      Penulis  : Syafruddin Hebbu,

D      Data dan Foto dikumpulkan  : Aminuddin Talli/Irmayanti (FK/FT)

0 komentar:

Posting Komentar