Uang
di dompet tersisa
Rp.147.000. setelah menggunakannya Rp.2.843.000. Saya tidak ikut bersama rombongan Bupati ke Lombok.
Takut terlantar di Lombok karena tidak cukup transportasi kembali ke Makassar.
Lebih efektif dan lebih efisien ikut rombongan Kades Balo-Baloang karena
sekalian melakukan supervisi pelaksanaan kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan pada
desa-desa yang ada di wilayah timur
Berlayar
dengan “jolloro” dari P. Sapuka ke P.Langkuitan selama 5 jam. Pulau ini
berpenduduk kl. 770 jiwa dan 249 KK. TA.
2008 mendapatkan bantuan Jalan Paving 600 m dengan dana sebesar Rp.
216.372.800. dan TA. 2010 dana pasca krisis untuk pengadaan Mesin Genset
sebesar Rp.153.648.200. Kedua kegiatan tersebut terawat dengan baik. Sayangnya kedua kegiatan tsb tidak dipasangi
prasasti.
Dari
P.Langkuitan ke P. Balo-Baloang, perjalanan 6,5 jam. Pulau Balo-Baloang merupakan
Ibukota Desa. Pulau ini berpenduduk kl. 800 jiwa dengan kl. 230 KK. TA. 2007
mendapatkan alokasi bantuan 4 unit MCK, Rp.60.313.400 dan Mesin Genset 60 KVA Rp.131.579.000. TA. 2008 mendapatkan alokasi SPP 2 kelompok sebesar
Rp.50.000.000. Hasil-hasil kegiatan tersebut sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh
masyarakat, termasuk kelompok SPP sangat lancar dan bahkan mendapatkan
perguliran 4 kelompok.
Best
Practice
Dua
pulau yang mendapatkan bantuan Mesin Genset 60 KVA, yaitu P.Langkuitan dan
P.Balo-baloang.
Pemanfaat
pada kedua pulau tsb, kl 430 rumah tangga.
Seringkali terjadi kerusakan dan tekor penggunaan bahan bakar sehingga
mesin tidak beroperasi beberapa hari, karena tidak ada dana cadangan untuk
perawatan atau menutupi bahan bakar.
Belajar dari pengalaman tsb, dibuatlah
ketentuan iuran
pengelolaan perbulan, sbb :
Rumah
tangga yang memakai kulkas, TV, dan mesin air Rp.70.000/bulan, tanpa mesin air
Rp.65.000, TV saja Rp.50.000, normal Rp.25.000. dan janda miskin gratis.
Di
Pulau Langkuitan, ada 7 pengusaha BBM secara bergilir setiap bulan menjadi
pemasok bahan bakar genset. Harga solar dijual umum Rp.8.000-Rp.9.000. Tapi
untuk Genset Listrik desa pemasok menjual Rp.6.500. Setelah ketentuan ini dijalankan, listrik
tidak pernah mati lagi dan sudah ada saldo antara minimal Rp.200.000/bulan.
Manajemen
Pengelolaan masih lemah
Belum
ada regulasi desa yang mengatur tentang pengelolaan listrik di desa ini, yang
ada hanya ketentuan-ketentuan lisan yang disepakati dalam musyawarah. Hal ini berdampak pada lemahnya manajmen
pengelolaan, organisasi dan pengawasan. Hanya ada 1 orang penanggungjawab yang
mengurusi segalanya dan 1 orang teknisi merangkap operator yang digaji Rp.500.000/bulan.
Tidak ada
pencatatan sebagai control seperti buku kas umum, bukti-bukti penerimaan iuran bulanan,
dan bukti-bukti pengeluaran tidak tercatat. Ketua BPD, M. Sadiq dan Kades Muhammad Rewa prihatin dengan
kondisi ini, lalu memfasilitasi musyawarah desa membicarakan kepengurusan,
permasalahan-permasalahan dan langkah-langkah perbaikan. Rapat memutuskan
perlunya disusun Perdes Pengelolaan Listrik Desa.
Supervisi
Perencanaan TA. 2013
1. Pekerjaan Paving Blok 512 m TA.2012,
Rp.175.360.700., sudah dilaksanakan MDST, namun belum dipasangi prasasti
2. Desa Balo-Baloang mendapatkan
alokasi dana kegiatan pekerjaan
Paving Blok Rp.236.048.600. Kegiatan ini merupakan pengadaan paving
sebanyak 67.500 biji (20x12x8 cm)
campuran 1 : 3 TA. 2013. FK dan FT perlu
melakukan pengawasan pekerjaan paving supaya betul-betul dikerjakan sesuai ketentuan
(menggunakan campuran 1 : 3).
3. Di
Desa Sabalana Pekerjaan Buis Beton untuk Pemecah Ombak sebanyak 350 buis, menggunakan papan bakesting
sebanyak 44.80 meter kubik atau setara dengan 2.777 lembar papan. FK dan FT
perlu melakukan pengendalian bahan bakesting dengan membuat perjanjian kontrak dengan suplier untuk
mengatur penyaluran dan penggunaan material tersebut.
Pemenang Lelang sudah mempersiapkan pembuatan paving blok dimensi 20 x 12 x 8 cm. Menggunakan campuran 1 : 3
|
Penulis : Syafruddin Hebbu
0 komentar:
Posting Komentar