Kelompok SPP Sipakainga Minasate'ne
Hadma, ibu rumah tangga, 38 tahun, mengikuti Sosialisasi pada Musyawarah Desa Sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009, di Kelurahan Minasa Te’ne, Kecamatan Minasa Te’ne.
Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh Fasilitar Kecamatan, bahwa PNPM Mandiri Perdesaan memberi ruang kepada kaum perempuan, terutama rumah tangga miskim yang memiliki usaha produktif kecil-kecilan untuk mendapatkan pinjamaan modal usaha melalui kelompok simpan pinjam. Hadma kemudian mulai menggalang anggota layaknya sebagaimana mau membentuk kelompok arisan. Mencari teman seprofesi yang kurang mampu, memliki tujuan yang sama, saling percaya, saling membantu untuk membentuk kelompok SPP.
Undang Fasilitator
Setelah menemukan 10 orang yang saling percaya dan sepakat membentuk kelompok, maka difasilitasi oleh KPMD mengundang Fasilitator Kecamatan memberikan pembimbingan dan pembinaan pencapaian syarat-syarat sebuah kelompok SPP yang baik, seperti nama kelompok, adanya pengurus yang dipilih langsung oleh anggota, aturan kelompok,aturan simpanan dan pinjaman serta didukung oleh administrasi yang teratur seperti daftar anggota, buku simpanan, buku pinjaman dan lain-lain.
Hadma kemudian mengorganisir forumnya bersama dengan anggota-anggotanya menyepakati nama kelompok, menetapkan uang pangkal, menetapkan simpanan bulanan dan atran-aturan sederhana kelompok lainnya. Mereka sepakat memberi nama kelompoknya “SIPAKAINGA” (saling mengingatkan) dan menetapkan pengurusnya. Hadma sendiri terpilih sebagai ketua kelompok.
Kelompok “Sipakainga” pertamakali mendapatkan alokasi pinjaman regular TA. 2010 sebesar Rp.10.000.000. atau Rp.1.000.000/anggota.
Perkembangan Pinjaman
Kelompok Sipakainga sudah mendapatkan perguliran : Tahun 2011, Rp.26.000.000. Tahun 2012, Rp.39.000.000 dan Tahun 2013, Rp.52.000.000. Total alokasi pinjaman sebesar Rp.127.000.000. Pinjaman I 1 juta, pinjaman II 2 juta, pinjaman III 3 juta dan pinjmana IV 4 juta/anggota.
Selama menerima perguliran kelompok ini belum pernah menunggak pengembalian angsuran di UPK.
Perkembangan Usaha
Hadma dan teman-temannya memamfaatkan pinjaman SPP ini mengembangkan ushanya masing-masing. Marlina, 30 tahun misalnya mengembangkan tabung gas elpiji 3 kg dan Kios Sembako. Sadaria, 40 th mengembangkan usaha produksi gorden dan jahitan. Verawati, 35 th mengembangkan jualan asesoris , tas, dompet dan pakaian jadi bahkan membantu usaha suaminya sebagai Jasa servise elektonik. Hadma sendiri mengembangkan usaha kios dan usaha cicilan alat rumah tangga. Mereka merasakan adanya peningkatan pendapatan karena sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka. Tahun ini menerapkan tabungan kelompok mempersiapkan diri menuju kelompok eksekuting.
PEMBELAJARAN
Kelompok yang lahir dari proses kesadaran atas kebutuhan sendiri, proses pembentukannya benar, proses pendampingan dan verifikasi yang matang adalah merupakan jaminan keberhasilan mencapai tujuan (syaf)
(Nureni/Syafruddin)
0 komentar:
Posting Komentar