Dusun Manyampa, Desa
Bantingmurung, Kecamatan Tondong
Tallasa, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, adalah sebuah dusun terpencil,
terletak kurang lebih 5 Km ke
arah timur ibukota kecamatan. Di dusun ini sangat kurang prasarana dasar yang
mendukung kegiatan perekonomian masyarakat.
Dusun ini merupakan penghasil pertanian seperti;
sayur-sayuran, kacang tanah, jagung, padi-padian., dll. Kurang lebih 80 KK
penduduk dusun ini setiap tahun
berhadapan dengan masalah, terutama pada musim hujan, mereka
kesulitan mengangkut dan memasarkan
hasil produksi pertanian. Kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Anak-anak sekolah
juga sulit akses kesekolah, karena sebuah sungai aliran deras selebar 30 meter
yang membelah dusun tersebut.
Proses
Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, masyarakat bergotong
royong membuat sebuah titian bambu sepanjang 30 meter dengan ketinggian 8 meter
dari dasar sungai, Titian ini adalah satu-satunya sarana yang dapat digunakan menyebrangkan hasil-hsil pertanian dan juga
digunakan anak-anak sekolah dasar akses
ke sekolah. Titian alternatif ini tetap
tidak efektif. Pada musim hujan tidak dapat dimanfaatkan dan tidak bertahan
lama karena hanyut terbawa air
deras. Usulan masyarakat kepada
PNPM-Mandiri Perdesaan untuk membangun
sebuah jembatan kayu sudah 2 kali ditolak oleh Tim verifikasi karena
pertimbangan teknis. Bentang panjang jembatan
melebihi toleransi yang direkomendasikan PTO. PNPM-MPd..
Di awal tahun 2011, lalu. KPMD Bantimurung bersama dengan Kepala Dusun
Manyampa fasilitasi musyawarah dusun, mengundang Fasilitator Kecamatan (FK dan
FT) membicarakan solusi pemecahan masalah kesulitan masyarakat terkait
dengan akses transportasi tersebut.
Sebuah gagasan cemerlang yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah
membangun sebuah “Jembatan Gantung”.
Fasilitator Kecamatan (FK/FT) menindaklanjuti hasil
kesepakatan masyarakat dengan memfasilitasi tahapan selanjutnya.
Termasuk memberikan penguatan kepada wakil-wakil dusun mengawal gagasan tersebut sehingga menjadi
prioritas pada MD Perencanaan dan MAD
Perencanaan TA. 2011. Pada MAD Penetapan, dusun ini mendapatkan alokasi dana . pembangunan Jembatan
gantung . Awal Januari 2011 sudah MDST
dan mulai dimanfaatkan oleh masyarakat.
|
Gambar Sebelum Jembatan Gantung Dibangun |
Output
Terwujudnya impian
masyarakat membangun sebuah jembatan gantung berukuran 35 x 2 meter dengan
menggunakan dana PNPM-MPd Rp,177,263,300,
dan swadaya masyarakat Rp.10.000.000 ini, maka terjadi perubahan dalam
aktifias sehari-hari masyarakat, seperti :
Kl. 80 KK petani sawah dan kebun sudah bisa mengangkut hasil pertanian
dengan menggunakan kenderaan roda dua. Sebelumya mereka bersusah payah memikul
hasil pertaniannya melewati titian bambu.
Pemasaran hasil produksi pertanian, seperti sayur-sayuran, jagung, beras,
ubi-ubian dll lebih lancar setiap saat dibutuhkan
Kurang lebih 40 anak-anak sekolah dasar dapat dengan mudah akses ke
sekolah, Sebelumnya menggunakan titian bambu sepanjang 30 meter dengan
ketinggian 8 meter dari dasar sungai yang rapuh dan membahayakan.
Outcome :
Dengan dimanfaatkannya hasil pembangunan Jembatan Gantung
yang didanai oleh PNPM-Mandiri Perdesaan TA. 2011 ini, memberikan dampak
positif sebagai berikut :
Sebelumnya didusun ini hanya ada satu kendaraan bermotor roda dua.
Sekarang tidak kurang dari belasan masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor
roda dua. Dimanfaatkan untuk mengangkut dan memasarkan hasil produksi pertanian
dan ojek. Sangat mendukung meningkatkan pendapatan mereka
Anak-anak yang tamat SD sudah dapat melanjutkan pendidikannya di Sekolah
Lanjutan, karena transportasi sudah lancar
Kegiatan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar yang ada di dusun ini
semakin lancar, karena sudah sangat memudahkan oleh anak-anak sekolah dan
guru-guru akses ke sekolah
Pedagang pagandeng lancar setiap hari menjual kebutuhan penduduk dan
membeli hasil pertanian
Ojek juga sudah lancar setiap hari ke dusun tersebut
|
Gambar Setelah Jembatan Gantung Dibangun |
Pembelajaran
“Impian dan upaya yang
dibarengi dengan keikhlasan, dan kerja keras, ternyata bisa tonji
terwujud, walaupun dengan anggaran minim", tutur PJOKab, Dra. Sukmawati
Jamal, M.Si., dalam sambutannya pada MDST tersebut.
Ketua RK Manyampa, Syarifuddin, yang dimintai tanggapannya mengatakan, “Jembatan ini sangat bermanfaat
bagi masyarakat. Sebelum ada jembatan hanya ada 1 (Satu) sepeda motor, itupun
diparkir di seberang sungai, tapi setelah jembatan ini selesai sudah belasan
orang yang membeli sepeda motor,” lanjut Pak RK.
P Penulis : Syafruddin Hebbu,
D Data
dan Foto dikumpulkan : Aminuddin
Talli/Irmayanti (FK/FT)